1. Pengertian
Sistem
Berasal bari bahasa Yunani, Systema : sehimpunan bagan atau komponen
yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu kesatuan.
Definisi tradisional, Sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang
saling berinteraksi untuk mencapai satu tujuan.
Menurut Zahara Idris (1987), Sistem adalah kesatuan yang terdiri
atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsur-unsur sebagai
sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekadar
acak, yang saling membantu untuk mencapai suatu hasil (produk).
Sebagai
contoh, tubuh manusia merupakan suatu sistem yang terdiri atas komponen-komponen,
antara lain jaringan daging, otak, urat-urat darah, syaraf, dan tulang-tulang.
Setiap komponen-komponen tersebut mempunyai fungsi-fungsi sendiri (fungsi yang
berbeda-beda) dan satu sama lain saling berkaitan sehingga merupakan suatu
kesatuan yang hidup. Dengan kata lain, semua komponen itu berinteraksi
sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
a. Sistem adalah suatu
kebetulan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir,suatu himpunan atau
panduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan atau
keseluruhan yang kompleks atau utuh.
b. Sistem merupakan himpunan
komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu
tujuan.
c. Sistem
merupakan suatu himpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dna
berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Beberapa definisi sitem menurut ahli:
- Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:10)
- Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang Amirin, 1992:10)
- Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)
- Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau elemen-elemen atau unsusr-unsur sebagai sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak secara acak yang salaing membantu untuk mencapi suatu hasil (Product). Contoh tubuh manusia merupakan satu jaringan daging, otak, urat-urat, dll yang komponen mempunyai fungsi masing-masing yang satu dengan yang lain satu sama lain saling berkaitan sehingga mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Menurut Zahara Idris,1987)
e. Bachtiar (1988) mengemukakan bahwa sistem adalah sejumlah
satuan yang berhubungan satu dengan yang lainnya sedemikian rupa sehingga
membentuk suatu kesatuan yang biasanya berusaha mencapai tujuan tertentu. Pada
bagian yang sama Bachtiar menambahkan bahwa sistem adalah seperangkat ide atau
gagasan, asas, metode, dan prosedur yang disajikan sebagai suatu tatanan yang
teratur
Ciri-ciri umum dari sistem yaitu sebgai berikut:
a. Sistem merupakan suatu kesatuan yang
berstruktur
b. Kesatuan terdiri dari sejumlah
komponen yang saling berpengaruh.
c. Masing-masing komponen memiliki
fungsi tertentu dan secara bersama-sama melaksanakan fungsi struktur,yaitu
mencapai tujuan sistem.
Suatu sistem
didalamnya mengandung hal-hal sebagai berikut :
a. Adanaya suatu
kesatuan organis
b. Adanya
komponen-komponen yang membentuk kesatuan organis
c. Adanya hubungan
keterkaitan antara komponen yang satu dengan yang lainnya.
d. Adanya gerak
atau dinamika
e. Adanya tujuan
yang ingin dicapai.
Dalam pengertian umum, yang dimaksud
dengan sistem adalah jumlah keseluruhan dari bagian-bagiannya yang saling
bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan kebutuhan yang
telah ditentukan. Setiap sistem pasti mempunyai tujuan, dan semua kegiatan dari
semua komponen atau bagian-bagiannya diarahkan dari tercapainya tujuan
tersebut. Karena itu, proses pendidikan merupakan sebuah sistem yang disebut
sebagai sistem pendidikan. Secara teoritis, suatu sistem pendidikan terdiri
dari komponen-komponen atau bagian-bagian yang menjadi inti dari proses
pendidkan.
2.
Pendidikan Sebagai Sistem
Sistem pendidikan pada hakikatnya
adalah seperangkat sarana yang dipolakan untuk membudayakan nilai-nilai budaya
masyarakat yang dapat mengalami perubahan-perubahan bentuk dan model sesuai
dengan tuntutan kebutuhan hidup masyarakat dalam rangka mengejar cita-cita
hidup yang sejahtera lahir maupun batin.
Pendidikan
sebagai suatu sistem dapat ditinjau dari dua hal:
a. sistem
pendidikan secara mikro.
Pendidikan
secara mikro lebih menekankan pada unsur pendidik dan peserta didik. Polanya
lebih merupakan sebagai upaya mencerdaskan peserta didik melalui proses
interaksi dan komunikasi, yaitu ada pesan (message) yang akan
disampaikan dalam bentuk bahan belajar. Kemudian fungsi pendidik lebih
merupakan sebagai pengirim pesan (senders) melalui kegiatan pembelajaran
di kelas ataupun di luar kelas.
b. sistem
pendidikan secara makro.
Dalam kajian makro, sistem pendidikan
menyangkut berbagai hal atau komponen yang lebih luas lagi, yaitu terdiri
dari :
·
input
(masukan) berupa
sistem nilai dan pengetahuan, sumber daya manusia, masukan
instrumental berupa kurikulum, silabus dsb, masukan sarana termasuk di
dalamnya fasilitas dan sarana pendidikan yang harus disiapkan;
o
Unsur masukan (input), contohnya peserta didik
·
Proses yaitu segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses belajar mengajar atau proses pembelajaran di sekolah
maupun di luar sekolah. Dalam komponen proses ini termsuk di dalamnya telaah
kegiatan belajar dengan segala dinamika dan unsur yang mempengaruhinya, serta
telaah kegiatan pembelajaranyang dilakukan pendidikdalam kerangka memberikan
kemudahan kepada peserta didik untuk terjadinya proses pembelajaran; Unsur proses (Process), contohnya pendidik, kurikulum, gedung sekolah,
buku, metode mengajar, dan lain-lain
·
Keluaran
(output) yaitu hasil
yang diperoleh pendidikan bukan hanya terbentuknya pribadi lulusan/peserta
didik yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan sesuai dengan yang
diharapkan dalam tujuan yang ingin dicapai. Namun juga keluaran penddikan
mencakup segala hal yang dihsilkan oleh garapan pendidikan berupa : kemampuan
peserta didik (human behavior), produk jasa (services) dalam
pendidikan seperti hasil penelitian, produk barang berupa karya intelektual
ataupun karya yang sifatnya fisik material. Hasil (output), hasil belajar, lulusan
3. Komponen-Komponen dalam Sistem Pendidikan
A. Input Pada Sistem Pendidikan
Input pada sistem pendidikan dibedakan dalam tiga jenis,
yaitu input mentah (raw input),
input alat (instrumental input),
dan input lingkungan (environmental
input). Masukan mentah (raw
input) akan diproses menjadi tamatan (output) dan input pokok dalam sistem pendidikan adalah dasar
pendidikan, tujuan pendidikan, dan anak didik atau peserta didik.
1. Dasar Pendidikan
Pendidikan sebagai proses timbal balik antara pendidik dan
anak didik dengan melibatkan berbagai faktor pendidikan lainnya,
diselenggarakan guna mencapai tujuan pendidikan dengan senantiasa didasari oleh
nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai itulah yang kemudian disebut sebagai dasar
pendidikan.
2. Tujuan Pendidikan
Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan
menduduki posisi penting di antara komponen-komponen pendidikan lainnya. Dapat
dikatakan bahwa segenap komponen dari seluruh kegiatan pendidikan dilakukan
semata-mata terarah kepada atau ditujukan untuk pencapaian tujuan tersebut.
Dengan tujuan pendidikan diharapkan terbentuknya manusia yang utuh dengan
memperhatikan aspek jasmani dan rohani, aspek diri (individualitas) dan aspek
sosial, aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, serta segi serba keterhubungan
manusia dengan dirinya (konsentris), dengan lingkungan sosial dan alamnya
(horizontal), dan dengan Tuhannya (vertikal).
3.Anak didik (Peserta Didik)
Peserta didik fungsinya adalah
sebagai objek sekaligus sebagai subjek pendidikan. Sebagai objek peserta didik
tersebut menerima perlakuan-perlakuan tertentu, tetapi dalam pandangan
pendidikan modern, peserta didik lebih dekat dikatakn sebagai subjek atau
pelaksana pendidikan
Peserta
didik berstatus sebagai subjek didik karena peserta didik (tanpa pandang usia)
adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya dan
ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara terus-menerus guna memecahkan
masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang hidupnya. Ciri khas peserta didik
yang perlu dipahami oleh pendidik adalah:
- Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
- Individu yang sedang berkembang.
- Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
- Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.
B. Process Pada Sistem Pendidikan
Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilisasi segenap
komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan.
Kualitas proses pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen
dan kualitas pengelolaannya. Kedua segi tersebut satu sama lain saling
bergantung.
Adapun komponen-komponen yang saling berkesinambungan pada
proses pendidikan adalah sebagai berikut:
1.Pendidik dan Non Pendidik
Berfungsi
sebagai pembimbing pengaruh, untuk menumbuhkan aktifitas peserta didik dan
sekaligus sebagai pemegang tanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan.
Pendidik
ialah orang yang memikul tanggung jawab untuk membimbing. Pendidik berbeda
dengan pengajar sebab pengajar berkewajiban untuk menyampaikan materi pelajaran
kepada murid, sedangkan pendidik tidak hanya bertanggung jawab menyampaikan
materi pengajaran, tetapi juga membentuk kepribadian anak didik.
Non pendidik yang sering disebut sebagai tenaga kependidikan
adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan. (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1, BAB 1 Ketentuan
Umum). Atau juga bisa diartikan merupakan tenaga yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (UU No.20 THN
2003, PSL 39 (1)).
2.Kurikulum (Materi Pendidikan)
Materi pendidikan yang sering juga disebut dengan istilah
kurikulum karena kurikulum menunjukkan makna pada materi yang disusun secara
sistematika guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lester D. Crow dan
Alice Crow, yang melakukan penelitian tentang hasil studi terhadap anak
menyarankan hubungan salah satu komponen pendidikan, yaitu kurikulum dengan
anak didik adalah sebagai berikut:
- Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan keadaan perkembangan anak.
- Isi kurikulum hendaknya mencakup keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dapat digunakan anak dalam pengalamannya sekarang dan berguna untuk menghadapi kebutuhannya pada masa yang akan datang.
- Anak hendaknya didorong untuk belajar, karena kegiatannya sendiri dan tidak sekadar menerima pasif apa yang dilakukan oleh guru.
- Materi yang dipelajari anak harus mengikuti minat dan keinginan anak sesuai dengan taraf perkembangannya dan bukan menurut keputusan orang dewasa tentang minat mereka.
3.Alat Pendidikan
Maksudnya adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan yang
berfungsi untuk mempermudah atau mempercepat tercapainya tujuan pendidikan.
4.Prasarana dan Sarana
Prasarana pendidikan adalah segala macam alat yang tidak
secara langsung digunakan dalam proses pendidikan sedangkan sarana pendidikan
adalah segala macam alat yang digunakan secara langsung dalam proses
pendidikan. Prasarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan,
kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan
penyelenggaraan pendidikan dan sarana pendidikan dapat juga diartikan segala
macam peralatan yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi
pelajaran.
Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah
pada fungsi masing-masing, yaitu sarana pendidikan untuk “memudahkan
penyampaian (mempelajari) materi pelajaran”, sedangkan prasarana pendidikan
untuk “memudahkan penyelenggaraan pendidikan”.
5.Administrasi
Administrasi pendidikan adalah segenap kegiatan yang
berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana
pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan. Kegiatan yang ada dalam
administrasi pembiayaan meliputi tiga hal, yaitu: penyusunan anggaran,
pembukuan, dan pemeriksaan.
6.Anggaran
Anggaran adalah biaya yang dipersiapkan dengan suatu rencana
terperinci. Secara lebih khusus dapat dikatakan bahwa anggaran adalah rencana
yang disusun secara terorganisasikan untuk menerima dan mengeluarkan dana bagi
suatu periode tertentu.
C. Enviromental Pada Sistem Pendidikan
Proses
pendidikan selalu dipengaruhi oleh lingkungan yang ada di sekitarnya, baik
lingkungan itu menunjang maupun menghambat proses pencapaian tujuan pendidikan.
Lingkungan
yang mempengaruhi proses pendidikan tersebut, yaitu:
- Lingkungan keluarga.
- Lingkungan sekolah atau lembaga pendidikan.
- Lingkungan masyarakat.
- Lingkungan keagamaan, yaitu nilai-nilai agama yang hidup dan berkembang di sekitar lembaga pendidikan.
- Lingkungan sosial budaya, yaitu nilai-nilai sosial dan budaya yang hidup dan berkembang di sekitar lembaga pendidikan.
- Lingkungan alam, baik keadaan iklim maupun geografisnya.
- Lingkungan ekonomi, yaitu kondisi ekonomi yang ada di sekitar lembaga pendidikan dan masyarakat sekitar.
- Lingkungan keamanan, baik keamanan di sekitar lembaga pendidikan maupun di luar lembaga pendidikan.
- Lingkungan politik, yaitu keadaan politik yang terjadi pada daerah di mana lembaga pendidikan tersebut berdiri atau melaksanakan pendidikan.
D. Output Pada sistem Pendidikan
Output pada sistem pendidikan adalah hasil keluaran dari
proses yang terjadi di dalam sistem pendidikan. Adapun output pada sistem
pendidikan adalah:
1. Lulusan (Tamatan)
Lulusan pendidikan adalah hasil dari proses pendidikan agar
sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut. Diharapkan lulusan yang dihasilkan
dapat memberikan nilai-nilai kehidupan bagi dirinya, lingkungan, dan Tuhannya.
Setidaknya, lulusan tersebut dapat mentransformasikan (mengembangkan dan
melestarikan) budaya yang ada di lingkungan, kepribadiannya dapat terbentuk
dengan baik, menjadi warga negara yang baik yang didasarkan atas
landasan-landasan pendidikan, serta mampu bersaing di dunia kerja.
Jika proses yang terjadi di dalam komponen-komponen
pendidikan yang sudah dijelaskan di atas berjalan dengan baik tanpa adanya
hambatan maka hasil lulusan tersebut pun akan baik. Oleh sebab itu, proses
berkesinambungan dari komponen-komponen pendidikan menentukan hasil nyata dari
pendidikan tersebut yang didasarkan kepada tujuan dan dasar pendidikan.
2. Putus Sekolah
Kadang kala proses komponen-komponen pendidikan yang terjadi
tidak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebab adanya hambatan yang ada
pada komponen-komponen tersebut sehingga peserta didik yang menjadi input dalam
sistem pendidikan akan berhenti untuk melangsungkan pendidikannya (putus
sekolah). Dengan kata lain, putus sekolah disebabkan oleh berbagai macam faktor
hambatan pendidikan, baik dari diri peserta didik, proses pendidikan yang
terjadi, maupun lingkungan sekitar pendidikan.
Komponen-komponen pendidikan yang telah dijelaskan
berinteraksi secara berkesinambungan saling melengkapi dalam sebuah proses
pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan. Proses pendidikan pada hakikatnya
adalah interaksi komponen tersebut dalam sebuah proses pencarian, pembentukan,
dan pengembangan sikap serta perilaku anak didik hingga mencapai batas optimal
(Mahmud, 2009: 87).
Menurut P.H. Combs (1982) ada dua belas komponen
pendidikan, yaitu:
a. Tujuan dan Prioritas
Fungsinya mengarahkan kegiatan
sistem. Berisi tentang hal-hal
yang hendak
dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan pelaksanaannya.
b. Peserta Didik
Tugas peserta
didik adalah belajar.
Diharapkan peserta didik mengalami proses perubahan tingkah laku sesuai dengan
tujuan pendidikan.
c. Manajemen atau Pengelolaan
Fungsinya mengkoordinasikan,
mengarahkan, dan menilai sistem pendidikan. Komponen ini bersumber pada sistem
nilai dan cita-cita yang merupakan informasi tentang pola kepemimpinan dalam
pengelolaan sistem pendidikan.
d. Struktur dan Jadwal Waktu
Gunanya
mengatur pembagian waktu dan kegiatan.
e. Isi dan Bahan Pengajaran
Fungsinya untuk menggambarkan luas
dan dalamnya bahan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik.
f. Guru dan Pelaksana
Fungsinya menyediakan bahan
pelajaran dan menyelenggarakan proses belajar untuk peserta didik.
g. Alat Bantu Belajar
Fungsinya untuk memungkinkan
terjadinya proses pendidikan yang lebih menarik dan lebih bervariasi.
h. Fasilitas
Fungsinya untuk tempat terselenggaranya proses pendidikan.
Fungsinya untuk tempat terselenggaranya proses pendidikan.
i.
Teknologi
Teknologi ialah semua teknik yang digunakan sehingga sistem pendidikan berjalan dengan efisien dan efektif. Fungsinya memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses pendidikan.
Teknologi ialah semua teknik yang digunakan sehingga sistem pendidikan berjalan dengan efisien dan efektif. Fungsinya memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses pendidikan.
j.
Pengawasan Mutu
Fungsinya membina
peraturan-peraturan dan standar pendidikan.
k. Penelitian
Fungsinya untuk memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan sistem pendidikan.
Fungsinya untuk memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan sistem pendidikan.
l.
Biaya
Fungsinya melancarkan proses pendidikan dan menjadi petunjuk tentang tingkat efesiensi sistem pendidikan.
Fungsinya melancarkan proses pendidikan dan menjadi petunjuk tentang tingkat efesiensi sistem pendidikan.
E. Hubungan antar Komponen dalam
Sistem Pendidikan.
Agar terlaksana masing - masing fungsi yang menunjang usaha pencapaian tujuan, di dalam suatu sistem diperlukan bagian
- bagian yang akan melaksanakan fungsi tersebut. Bagian suatu sistem yang
melaksanakan fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan sistem disebut
komponen. Dengan demikian, jelaslah bahwa sistem itu terdiri atas komponen -
komponen dan masing - masing komponen itu mempunyai fungsi khusus.
Semua komponen dalam sistem pembelajaran haruslah saling
berhubungan satu sama lain. Sebagai misal dalam proses pembelajaran di sajikan
penyampaian pesan melalui media, maka diperlukan adanya aliran listrik untuk
membantu memberikansinar. Jika aliran listrik tidak berfungsi, akan menimbulkan
kesulitan bagi guru dalam melangsungkan pembelajaran. Dengan dasar inilah,
pendekatan sistem dalam pembelajaran memerlukan lubungan antara komponen yang
satu dengan lainnya.
Penggabungan yang menimbulkan keterpaduan yang menyatakan
bahwa suatu keseluruhan itu mempunyai nilai atau kemampuan yang lebih tinggi
apabila dibandingkan dengan jumlah bagian-bagian. Dalam kaitan dengan kegiatan
pembelajaran, para guru sebaiknya berusaha menjalin keterpaduan antara sesama
guru, antar guru dengan siswa, atau antar materi,guru, media, dan siswa. Sebab
apalah artinya materi yang disiapkan kalau tidak ada siswa yang menerima.
Demikian juga sebaliknya.
Di depan dikatakan bahwa komponen adalah bagian dari system
yang melaksanakan fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan system. Karena
pendidikan di katakana sebagai system maka komponen-komponen pendidikan itu
meliputi peserta didik, pendidik, materi pendidikan, alat dan metode,
lingkungan pendidikan dan lain-lain yang menunjang usaha mencapai tujuan
system.
Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah
komponen. Komponen tersebut antara lain: raw input (sistem baru), output
(tamatan), instrumental input (guru, kurikulum), environmental input (budaya, kependudukan,
politik dan keamanan).
DAFTAR PUSTAKA
Idris,
Zahara dan Lisma Jamal. 1992. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Widia
Sarana.
Jumali, M., Drs., Surtikanti, SH., Dra., dkk., 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah Universitas Press.
Hasbullah. 2003. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
http://ilpi.multiply.com/journal/item/4/SISTEM_PENDIDIKAN_NASIONAL_REALISASl_PERMASALAHAN_DAN_SOLUSINYA
Jumali, M., Drs., Surtikanti, SH., Dra., dkk., 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah Universitas Press.
Hasbullah. 2003. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
http://ilpi.multiply.com/journal/item/4/SISTEM_PENDIDIKAN_NASIONAL_REALISASl_PERMASALAHAN_DAN_SOLUSINYA
http://hadirukiyah2.blogspot.com/2010/01/pendidikan-dan-sistem.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar